MENGENAL MACAM MACAM ALAT UKUR FIBER OPTIK OTDR DAN OPM

Mengenal Macam Macam Alat Ukur Fiber Optik OTDR dan OPM

Mengenal Macam Macam Alat Ukur Fiber Optik OTDR dan OPM

Blog Article

Seiring meningkatnya permintaan akan internet berkecepatan tinggi, teknologi fiber optik menjadi pilihan utama banyak penyedia layanan jaringan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keunggulan yang ditawarkan kabel fiber optik, seperti bandwidth besar, redaman yang rendah, transmisi data sangat cepat, tidak menimbulkan percikan api, serta memiliki tingkat keamanan informasi yang tinggi.

Namun, bagaimana cara kita mengetahui seberapa besar redaman yang terjadi pada kabel fiber optik? Berikut adalah penjelasan mengenai alat-alat pengukur yang umum digunakan dalam instalasi dan perawatan sistem fiber optik.


1. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

OTDR merupakan salah satu alat yang sering digunakan baik saat pemasangan maupun perawatan sistem fiber optik. Fungsi utamanya adalah untuk mendeteksi dan mengukur redaman yang terjadi pada kabel serat optik.

Apa Itu OTDR?

Optical Time Domain Reflectometer adalah alat yang digunakan untuk menganalisis performa serat optik berdasarkan waktu pantulan cahaya. Dengan menggunakan teknik pengukuran berbasis backscattering atau hamburan balik, OTDR mampu:

  • Menentukan titik terjadinya loss,

  • Mengukur besar redaman (loss) dalam kabel fiber,

  • Mengidentifikasi jenis gangguan dalam sistem serat optik.

Prinsip Kerja OTDR

Prinsip dasar OTDR adalah mengirimkan pulsa cahaya ke dalam kabel fiber, lalu menangkap kembali pantulan cahaya yang terjadi akibat ketidaksempurnaan pada media transmisi. Pantulan tersebut bisa disebabkan oleh dua fenomena utama:

  • Hamburan Rayleigh
    Merupakan hamburan cahaya akibat ketidakhomogenan indeks bias dalam bahan fiber, yang menyebabkan cahaya terpencar ketika bertabrakan dengan partikel mikroskopis di dalam core.

  • Pantulan Fresnel
    Terjadi ketika cahaya melewati dua media dengan indeks bias berbeda, seperti kaca dan udara. Hal ini sering disebabkan oleh sambungan yang tidak sempurna, misalnya karena fusion splicing yang kurang tepat.

Selain dua penyebab utama tersebut, gangguan sinyal pada fiber optik juga bisa disebabkan oleh bending (penekukan kabel yang melebihi batas toleransi) dan putusnya kabel. Penekukan berlebihan menyebabkan cahaya keluar dari jalur core, yang menimbulkan kehilangan sinyal (signal loss).


Cara Kerja OTDR Secara Umum

Berikut adalah alur kerja dari OTDR:

  1. OTDR mengirimkan pulsa cahaya ke dalam core serat optik.

  2. Saat sinyal merambat dan mengalami pantulan balik, sensor akan menangkap pantulan tersebut sebagai nilai loss.

  3. Dari waktu tempuh cahaya tersebut, OTDR dapat menentukan jarak dan lokasi gangguan atau kerusakan dalam kabel.

  4. Penurunan daya yang signifikan di grafik menunjukkan adanya sambungan tidak sempurna atau kerusakan.


Langkah-langkah Menggunakan OTDR untuk Mendeteksi Gangguan

Untuk mengidentifikasi gangguan pada kabel fiber optik menggunakan OTDR, berikut langkah-langkahnya:

  1. Hubungkan kabel fiber dengan OTDR menggunakan patchcord.

  2. Bersihkan konektor dan adapter dengan connector cleaner sebelum digunakan.

  3. Nyalakan perangkat OTDR hingga tampilan layar aktif.

  4. Lakukan pengaturan awal pada lima parameter utama:

    • Panjang gelombang (wavelength)

    • Indeks bias core (Index of Refraction/IOR)

    • Lebar pulsa (pulse width)

    • Perkiraan panjang kabel (scan range)

    • Waktu rata-rata pengambilan data (average time)

  5. Tekan tombol pengirim sinyal laser dan tunggu hingga muncul grafik hasil pengukuran.

  6. Geser penanda (marker) ke titik yang diinginkan untuk melihat hasil pengukuran lebih detail.

  7. Lokasi kerusakan yang teridentifikasi akan dianalisis dan teknisi dapat segera menuju lokasi untuk perbaikan.


2. Optical Power Meter (OPM)

OPM atau Optical Power Meter adalah perangkat penting lain dalam sistem komunikasi berbasis fiber optik. Fungsi utamanya adalah mengukur daya optik yang diterima oleh perangkat, sekaligus menghitung besarnya redaman yang terjadi selama transmisi.

Cara Menggunakan Optical Power Meter

Berikut langkah-langkah dasar penggunaan OPM untuk mengukur redaman:

  1. Nyalakan perangkat OPM dengan menekan tombol daya.

  2. Sambungkan kabel dari port TX (transmisi) di perangkat sumber seperti OLT ke port OPM.

  3. Sesuaikan panjang gelombang di OPM dengan gelombang sumber cahaya (misalnya 1310 nm), menggunakan tombol bergambar lambda (λ).

  4. Setelah tersambung dan disesuaikan, layar OPM akan menampilkan daya optik yang diterima secara real-time.


Penutup

Penggunaan alat pengukur seperti OTDR dan OPM sangat penting dalam sistem komunikasi berbasis fiber optik. Kedua perangkat ini tidak hanya membantu dalam proses instalasi, tetapi juga berperan vital dalam memastikan kualitas transmisi dan mendeteksi gangguan sejak dini. Dengan memahami cara kerja dan penggunaannya, teknisi dapat menjaga performa jaringan tetap optimal serta menghindari potensi kerusakan serius pada infrastruktur fiber optik.

Report this page